Mungkin saja kamu pergi bukan karna kamu yang jahat.
Bukan yang sengaja ingin menyakitiku.
Tetapi mungkin....
Karena kamu sudah lelah bersabar menghadapi egoisnya sikapku.
Lelah dengan keinginanku yang selalu harus di turuti.
Kamu benar-benar merasa hubungan itu menjadi milik ku saja.
Bukan milik berdua lagi.
Segala yang di jalani bersama
Tiba tiba menjadi kendaliku sepenuhnya.
Tidak ada lagi tukar suara.
Tidak ada lagi menerima yang berbeda.
Mungkin saja...
Kamu pergi bukan karena kamu tidak tangguh.
Bukan karena kamu tidak bisa di andalkan.
Tetapi mungkin?
Karena sikapku yang suka berfikir dangkal.
Setiap hal kecil selalu saja aku masalahkan.
Hal hal sepele selalu saja aku besar besarkan.
Hingga akhirnya....
Membuat perasaan teramat lelah kemudian.
Kamu mencoba sabar berkali kali menghadapi aku.
Namun semakin di beri hati.
Aku mulai menusuk jantungnya.
Menelan kepalanya.
Memusnahkan rasa nyamannya.
Mungkin....
Kamu pergi bukan karena cintanya sudah habis.
Tetapi mungkin aku menabung duri di dadanya dan terus membuat perasaannya teriris
Kamu mencoba berkali kali memperbaiki hal yang selama ini aku rusak.
Semakin kuat kamu memulai lagi
Semakin jahat saja aku menyakitinya
Mungkin...
Kamu pergi bukan karena kamu tidak ingin hidup denganku.
Tetapi mungkin karena aku pelan pelan menyesakkan nafasnya.
Membunuh semua impiannya.
Menyerang segala hal yang kamu perjuangkan
Aku jatuhkan semua yang kamu tinggikan.
Aku hancurkan segala harpan yang kamu bangun.
Kamu akhirnya pergi bukan karena ketangguhannya sudah hilang.
Kamu pergi hanya untuk menerima yang bisa menerimamu dengan lebih tulus.
Bukan yang membunuh pelan pelan perasaan
Dan menyingkirkan semua rasa nyaman.
Maafkan atas segala keslahanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar