Aku pernah di kucilkan
Aku pernah di caci
Hasil jerih payahku tak di hargai
Hidup dalam ketidak adilan
Saat semua orang berpihak pada sang durjana
Saat aku tak bisa berpendapat
Pertanyaan pertanyaan terabaikan
Beralih menghampiri derasnya air hujan
Tetesan air mata bagaikan embun pagi
Yang membasahi batin yang luka
Terjaring oleh serumpun permasalahan
Yang tiada usai
Mereka tertawa di atas deritaku
Aku terdiam dalam sepi
Diam melihat keangkara murkaan
Ingin ku lawan ...
namun hanya kalbuku yang memberontak
Aku ingin berteriak bersama hembusan angin
Tapi selama duka adalah perwujudan dari kasih
Aku akan berduka untuk itu
Meski di saat itulah...
Aku akan segera menyeka air mata
Dan berkata bahwa "aku baik-baik saja"
Aku tau..
Aku tak ingin di anggap tegar dan kebal terhadap lara
Namun aku ingin menikmati kesengsaraan ini dengan sempurna dan senyum,menunggu dengan sabar:
Tuhan akan berbuat apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar