Kamis, 21 Juli 2016

Mantanku

Aku posting ini untuk kamu yg pernah indah di mataku
Sekarng pergillah dengan segala kekecewaanku

Tulisan yang tidak berujung ini menghantarkan perasaanku untuk melepasnya.

Beribu kenangan yang telah kita lalui, semuanya seakan tidak pernah terjadi.

Aku ingin tahu, aku ingin mencoba mengerti pikiranmu. Jiwamu yang berubah seakan menjadi sosok wanita yang tidak pernah berdosa.

Mengapa engkau tinggalkan aku disaat aku membutuhkan kasih sayangmu? Mengapa engkau acuhkan aku ketika aku rindu akan sosokmu? Ternyata, kamulah salah satu diantara beribu wanita egois yang pernah aku kenal.

Aku tidak bermaksud untuk mencintaimu secara diam-diam, dan aku tidak pernah berfikir bahwa aku masih bisa mencintai sosok wanita yang seharusnya aku musnahkan dari hati dan pikiranku.

Saat aku sangat rindu tentang semuanya yang ada didalam dirimu, sosok itu seakan nyata. Terkadang perasaanku ikut merasakannya.

Apakah hal tersulit dalam hidupku adalah melepaskan sosok wanita yang seharusnya aku benci?

Aku bingung ketika aku masih bisa menceritakan kebaikanmu kepada teman-temanku, tanpa sadar aku menceritakan kenangan kita.

Saat aku mulai berfikir normal, tanpa rasa sayang. Ternyata,Kamu terlalu sering membuatku menangis tersendu-sendu.

Meskipun nyatanya semua ini menyakitkan, rindu ini tetap menggebu, saat angin menusuk dimalam hari dan hanya air mata yang mampu menjelaskan.

Tidak ada kata-kata yang mampu aku keluarkan, selain meneteskan air mata dan mengubur cintaku dalam-dalam.

Hanya sebatas merindukanmu, semuanya terasa seakan menyakitkan. Sejenak aku berfikir, apakah semua hal yang berhubungan dengan wanita yang merasa tidak pernah bedosa itu hanya akan membuat sakit hati?

Beralasan jarak perasaan ini mulai menghilang perlahan, tidak terlalu menyakitkan dan tidak selalu merindukan.

Akhir-akhir ini sosokmu tidak terlalu sering membuatku menangis tersendu-sendu.

Meskipun dulu saat aku terlalu sering merasa sakit karenamu, aku tidak tahu sebabnya. Padahal, semenjak kepergianmu kita tidak saling memperhatikan, tidak ada kabar, bahkan seperti orang yang tidak saling mengenal.

Kamu memang wanita egois yang selalu membuat luka, tanpa memikirkan semuanya adalah hal yang paling jahat dan engkau melakukannya kepadaku; emosiku berkata seperti itu. (Tunggu lanjutan berikutnya...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar